Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wahid Hasim (UNWAHAS) baru-baru ini menyelenggarakan kuliah dosen tamu mengenai Indonesia dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang disampaikan oleh Leonard Felix Uta Barat, mantan Konsul Jenderal RI di Toronto, Kanada.
Kuliah ini mencakup berbagai topik, termasuk aplikasi Indonesia untuk keanggotaan di OECD, potensi manfaat keanggotaan, dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memenuhi standar tinggi OECD. Permohonan Indonesia untuk Keanggotaan OECD
Indonesia secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan di OECD pada tahun 2021. OECD adalah sebuah kelompok yang terdiri dari 38 negara maju yang bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Keanggotaan di OECD akan memberikan Indonesia akses ke sejumlah manfaat, termasuk:
- Peningkatan peluang perdagangan
- Peningkatan investasi asing
- Praktik tata kelola pemerintahan yang lebih baik
OECD adalah sumber daya yang berharga bagi negara-negara anggotanya. OECD menyediakan platform bagi mereka untuk berbagi praktik-praktik terbaik, berkolaborasi dalam inisiatif kebijakan, dan akses ke banyak data dan keahlian. Keanggotaan di OECD juga dapat membantu meningkatkan profil suatu negara di panggung internasional dan menarik investasi asing.
Namun, ada juga beberapa tantangan yang terkait dengan keanggotaan OECD. Indonesia harus memenuhi standar tinggi OECD untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Hal ini akan membutuhkan reformasi yang signifikan di beberapa bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Pembicara juga menekankan pentingnya diplomasi dan hubungan masyarakat dalam mempromosikan kepentingan Indonesia di panggung dunia. Indonesia harus mampu mengkomunikasikan pesannya secara efektif dan melawan stereotip negatif.
Secara keseluruhan, kuliah ini memberikan gambaran yang berharga mengenai potensi keuntungan dan tantangan keanggotaan Indonesia di OECD. Keanggotaan di OECD akan menjadi langkah maju yang signifikan bagi Indonesia, tetapi juga membutuhkan kerja keras dan komitmen yang besar.
–– Areif Prasetyo, Mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Wahid Hasyim Semarang, Ketua Aswaja Muda Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Leave a Comment