Kerja sama yang dirintis meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi riset dan pengabdian internasional, rekognisi dosen, serta pengembangan program pendidikan lanjutan bagi kedua pihak
Semarang – Universitas Wahid Hasyim atau Unwahas Semarang resmi menjalin kerja sama dengan University of Social Sciences and Humanities (USSH), Vietnam National University (VNU), yang berlokasi di Ho Chi Minh City, Vietnam. Pertemuan ini menjadi langkah awal penguatan jejaring internasional Unwahas di kawasan Asia Tenggara, khususnya dengan institusi pendidikan tinggi terkemuka di Vietnam.
Delegasi Unwahas terdiri atas Dr. Nurul Azizah, M.Pd. dan Linda Indiyarti Putri, M.Pd. dari Fakultas Agama Islam, serta Wahyu Arif Raharjo, S.IP., M.IR. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kunjungan dilaksanakan di Gedung Blok A, Fakultas Ilmu Ketimuran USSH – VNU Ho Chi Minh City, dan disambut langsung oleh Dr. Nguyen Thanh Tuan, Kepala Program Studi Kajian Indonesia, serta Dr. Nguyen Thu Thu Huong, Dekan Fakultas Ilmu Ketimuran.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Unwahas Semarang memperkenalkan profil universitas sebagai perguruan tinggi berbasis Nahdlatul Ulama (NU) yang berpegang pada prinsip Ahlussunnah Wal Jamaah. Saat ini, Unwahas telah menampung sekitar 75 mahasiswa asing, di mana 21 di antaranya berasal dari Vietnam. Selain itu, Unwahas juga telah menjalin kerja sama dengan Ma’had Darussalam Lil Tadrib Al Islami di Kota Tay Ninh, yang memiliki hubungan erat dengan komunitas Cham Islam di Vietnam.
Kerja sama yang dirintis meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi riset dan pengabdian internasional, rekognisi dosen, serta pengembangan program pendidikan lanjutan bagi kedua pihak. Sebagai langkah awal, kedua universitas telah menyepakati untuk melaksanakan pertukaran dosen melalui platform daring, guna membuka ruang pembelajaran lintas negara.
Dalam sambutannya, Dr. Nguyen Thu Thu Huong menekankan pentingnya kerja sama ini, terutama dalam bidang kajian halal yang kini menjadi kebutuhan mendesak di Vietnam. Ia menyoroti belum adanya rezim halal yang kuat secara nasional di negaranya, sementara sektor ekspor Vietnam memerlukan sertifikasi halal yang kredibel. Dalam konteks ini, keberadaan Lembaga Penyelia Halal (LPH) Unwahas yang telah berkembang pesat menjadi potensi besar untuk menjalin kolaborasi konkret di bidang sertifikasi dan edukasi halal.
Melalui kerja sama ini, Unwahas menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jejaring internasional yang berdaya guna dan berkontribusi bagi pengembangan keilmuan, kemanusiaan, serta hubungan antarbangsa, khususnya di kawasan Asia Tenggara.




